www.biologi-art.com, wadah untuk berbagi bahan ajar dan materi-materi pelatihan/seminar Pendidikan Biologi

Mengatasi Stress Akibat Pandemi COVID-19

MENGATASI STRESS AKIBAT PANDEMI COVID-19

oleh: Noor Rahmadani



A. PENDAHULUAN

Wabah yang disebabkan oleh virus Corona sedang   menjadi perbincangan dan perhatian dunia karena penyakit yang ditimbulkannya pada kondisi tertentu dapat menyebabkan kematian,  mempengaruhi berbagai aktivitas dalam berbagai bidang baik kesehatan, ekonomi, pariwisata, pendidikan, politik dan sebagainya.
Indonesia adalah negara dengan tingkat kematian Covid-19 tertinggi di dunia. Puncak pandemi ini diperkirakan ada di pertengahan Bulan AprilBerdasarkan perhitungan EOCRU, Indonesia bisa menghadapi maksimal 71.000 COVID-19 kasus pada akhir April.
Pukulan yang diberikan pandemi COVID-19, membuat masyarakat global gelisah, takut, dan cemas. Alasannya jelas, meski banyak korban yang telah sembuh, tetapi virus ini menyebar sangat cepat. 
Coba Kamu Simak Video di bawah ini!



B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat menganalisis respon tubuh yang melibatkan sistem saraf dan endokrin untuk mengatasi stress.
2. Peserta didik dapat menjelaskan cara-cara untuk  mengatasi stress akibat pandemi COVID-19.


C. MATERI PEMBELAJARAN

1. Respon Tubuh Yang Melibatkan Sistem Saraf dan Endokrin Untuk Mengatasi Stress

Otak, sebagai pusat pengendali utama tubuh, termasuk proses yang disadari maupun yang tidak disadari, serta penyimpan segala informasi.
Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak depan (diensefalon), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebellum), Jembatan varol (Pons Varolii) dan dan sumsum lanjutan (Medulla Oblongata).
Salah satu bagian otak depan yaitu Hipotalamus bertanggungjawab terhadap stress manusia. Hipotalamus  melepaskan senyawa yang disebut corticotrophin releasing factor (CRF), yang ditemukan pada tahun 1981. CRF kemudian melakukan perjalanan ke kelenjar pituitari, dimana hal tersebut memicu pelepasan hormon, hormon adrenocorticotrophic (ACTH). ACTH dilepaskan ke dalam aliran darah dan menyebabkan korteks kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon stres.



Ada 3 jenis hormon stress yang dihasilkan  yaitu,
1. Hormon Adrenalin adalah hormon yang juga dikenal sebagai hormon fight or flight (lawan atau lari). Hormon ini akan langsung diproduksi ketika kelenjar adrenal mendapatkan sinyal dari otak bahwa saat ini sedang menghadapi situasi yang sangat membuat stres.
2. Hormon Norepinefrin juga merupakan hormon yang dihasilkan dari kelenjar adrenal, bekerja sama dengan hormon adrenalin saat berada dalam situasi yang bikin tertekan.
3. Hormon Kortisol adalah hormon stress utama, yang sangat berperan dalam menghadapi stres. Bedanya dengan dua hormon sebelumnya, efek kortisol ini tidak langsung muncul saat pertama kali Anda dihadapkan dengan stres. Butuh waktu beberapa menit untuk merasakan efek dari lonjakan kortisol.

Namun tubuh juga mampu memproduksi hormon anti-stress. Ada 4 hormon yang dikenali, yaitu:
1. Hormon Endorfin
Hormon ini merupakan obat penghilang rasa sakit alami tubuh Anda yang mampu memblokir rasa sakit.
2. Hormon Serotonin
Ini adalah kunci hormon kebahagiaan. Serotonin mengatur suasana hati, mencegah depresi pada diri Anda.
3. Hormon Dopamin
Dopamin adalah hormon kesenangan yang dilepaskan ketika Anda berusaha menuju tujuan. Hormon ini memotivasi Anda untuk bekerja keras mencapai tujuan tersebut.
4. Hormon Oksitosin
Oksitosin adalah hormon emosi yang dilepaskan terkait hubungan antar pasangan dan ketika melahirkan. Hormon ini juga meningkatkan perasaan dan kepercayaan terhadap seseorang.



2.  Mengatasi Stress Akibat Pandemi Covid-19


Jika seseorang diliputi rasa cemas hal itu bisa memicu turunnya imunitas. Padahal, imunitas atau daya tahan tubuh adalah salah satu hal yang penting untuk dijaga agar seseorang tidak sakit.

Maka diperlukan langkah-langkah untuk menekan hormon stress, diantaranya:

1. Menyaring Informasi
salah satu yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecemasan dan kekhawatiran karena virus corona adalah menyaring informasi. Apa yang kita baca perlu disaring. Perlu untuk membatasi menonton, membaca dan mendengarkan informasi yang berlebihan yang bisa menambah kecemasan. 

2. Memerlukan Istirahat yang Cukup
Untuk memunculkan hormon kebahagiaan atau anti-stress, tubuh perlu istirahat yang cukup.

3. Menjauhi Rokok, Alkohol, dan Narkoba
Yang perlu diingat adalah, saat kecemasan datang seseorang harus menjauhi rokok, alkohol maupun narkoba. Jika merasakan perasaan yang tidak nyaman, maka masyarakat bisa berkonsultasi dengan profesional di bidang kesehatan seperti psikiater.

4. Berolahraga
Cara yang ampuh untuk membuat hormon dan saraf stres tersebut menjadi stabil adalah dengan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Dengan berolahraga, secara otomatis organ di dalam tubuh akan bekerja, seperti otot menegang, tekanan darah meningkat, serta irama jantung bertambah cepat. Hal inilah yang membuat seluruh hormon dan saraf kamu akan menjadi normal kembali. Jadi, begitulah caranya olahraga mengatasi stres.



5. Beribadah 

Segala sesuatu yang dialami adalah sebuah rencana Tuhan. Jadi, saat mendapatkan banyak masalah tentu saja itu semua adalah cobaan dari-Nya yang harus kita terima dengan ikhlas. Tuhan pun akan memberikan ujian yang pasti bisa kita hadapi dan akan menyiapkan pelajaran berharga di balik cobaan tersebut. Jadi, agar bisa lebih tenang dan terhindar dari stres, cobalah untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya



LATIHAN SOAL

No comments

www.biologi-art.com, wadah untuk berbagi bahan ajar dan materi-materi pelatihan/seminar Pendidikan Biologi
Powered by Blogger.